Rabu, 09 Maret 2011

A Week after The Day

Sabtu, 1 Januari 2011

tak tahu dimanakah awalnya
rasa ini tumbuh dengan tulus
dan apakah ini akan berakhir
semuanya di luar kuasaku

Hari ini tepat satu minggu setelah peristiwa itu, peristiwa yang mungkin tak akan pernah bisa kulupakan seumur hidupku. Meskipun aku sudah lama merasakan ada sesuatu yang kutak tau apa kata yang tepat untuk menjelaskannya. Ada rasa yang mengendap2 hadir mengusik jiwa, lalu menyelinap masuk ke relung hatiku. Berdiam di sudut hatiku, di ruang kosong yang belum pernah terisi. Karena ku ingin ruang itu ditempati oleh lelaki yang dipilihkan Tuhan untuk ku kelak.

Belum pernah aku mengalami hal seperti ini seumur hidupku. Pengakuan itu benar-benar membuatku tersentak, benar2 mengagetkanku. Sampai-sampai malam itu suhu tubuhku mendadak berubah drastis, aku meriang. Dadaku sesak menahan tangis. Bulir bening di sudut mata tak mampu kubendung.
Pengakuan ini datang ketika aku sedang berusaha melerai asa, mengubur kenangan tentangnya, dan mencoba berdamai dengan takdir.

Di satu sisi, aku lega, semua tanya telah kutemukan jawabnya. Tapi di sisi lain ada sedikit kecewa, kenapa pengakuan itu datang sekarang ini. Di saat dia belum berani berkomitmen lebih jauh ke jalan yang di Ridhai-Nya. Padahal aku sudah mencoba melawan rasa penasaranku, bahkan aku telah mengikhlaskan diri jika aku tak akan pernah tahu jawaban atas semua pertanyaan ini.
Biarlah itu semua menjadi rahasia hatinya dan Tuhan Sang Penggenggam Hati.

Sebenarnya aku tak bisa mendustai hatiku, bahwa kenyataannya aku juga menyintainya, bahkan setelah pengakuan itu rasa itu semakin bertambah. Tapi aku takut, takut jika rasa cintaku yang terlalu besar padanya membuatku kehilangannya. Aku mohon ampun pada Allah, jika aku telah salah, aku mohon bimbingan-Nya agar tidak salah melangkah. Aku tak ingin menodai cinta ini, hingga saat yang tepat&indah itu tiba.

Aku berharap dalam do'a dan pinta, jika aku adalah perempuan yang ditakdirkan Allah untuk mendampinginya kelak, berikan aku kesabaran&kekuatan hingga dia mampu berkomitmen dalam ikatan suci pernikahan. Tapi jika dia bukan lelaki yang terbaik yang dipilihkan Allah untukku, kumohon padaNya agar menghapus semua kenangan&ingatan di hatiku tentang dia dan segera menggantikan dengan yang lebih baik...

Banda Aceh, 1 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar